Jumat, 16 Maret 2018

Risalah Nabi Muhammad

Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW Dari Lahir Hingga Wafat

Sejarah singkat Nabi Muhammad  - Nabi Muahammad SAW adalah seorang tokoh revolusioner/perubahan tersukses di dunia. Beliau SAW telah berhasil mengemban amanah untuk merubah peradaban dunia. Disaat seluruh dunia sedang mengalami kerusakan moral (masa jahiliyah) Nabi Muhammad SAW tampil sebagai tokoh yang telah merubah masa jahiliyah menjadi masa yang beradab. Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang sempurna. Maka dari itu, kita sebagai umatnya harus mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW. Baiklah dibawah ini adalah ringkasan sejarah Nabi Muhammad SAW:


Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW


Keadaan Bangsa Arab Sebelum Nabi Muhammad SAW Dilahirkan


Masa jahiliayah adalah istilah yang tepat untuk keadaan pada saat sebelum datangnya Agama Islam. Masa jahiliyah adalah jaman kebodohan. Artinya, zaman dimana seluruh umat manusia mengalami kerusakan moral dan tidak mengenal ajaran ketauhidan. Sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan, masyarakat arab telah mengalami kerusakan moral dan tidak mengenal Tuhan. Banyak sekali kezaliman dan ketidak adilan yang telah terjadi pada masa itu diantaranya, mengubur hidup-hidup anak perempuan yang baru lahir. Karena orang-orang jahiliyah pada waktu itu menganggap bahwa, anak perempuan adalah cela/aib yang harus dihilangakan.

Di Kota Makkah tepatnya di sekitar ka'bah banyak dikelilingi patung-patung berhala. Latta dan Uzza merupakan nama berhala yang paling besar di antara patung-patung yang mengelilingi Ka'bah. Meraka (bangsa Arab) memuliakan berhala dengan cara menyembah dan memberikan korban dari hewan peliharaan yang biasa disebut dengan sesaji. Perempuan pada waktu itu sama sekali tidak dihargai dan hanya sebagai pemuas nafsu belaka. Bahkan tidak jarang suami yang menyuruh istrinya untuk berzina kepada laki-laki lain demi mendapat keturunan yang unggul atau sekedar mendapatkan harta. Pada intinya, masyarakat bangsa Arab pada saat Nabi Muhaammad SAW dilahirkan mengalami kerusakan moral yang luarbiasa.


Peristiwa Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW



Sebelum Nabi Muhammad lahir di muka bumi, di kota Makkah datang raja Abrahah (Gubernur Habbsy di Yaman) beserta pasuka yang menunggangi gajah. Oleh sebab itu pasukan yang bersama raja Abrahah disebut dengan Pasukan Gajah. Raja Abrahah menyerang kota Makkah karena kora Makkah selalu didatangi ribuan umat manusia setiap tahunya untuk berkeliling Ka'bah. Sehingga agama suku Quraisy yang menjaga Ka'bah menjadi lebih terkenal dan terhormat di banding agama yang dianut raja Abrahah. Dengan alasan itulah raja Abrahah ingin menghancurkan kota Makkah terutama Ka'bah.


Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW
Gambar Pasukan Gajah dan Burung Ababil


Peyerbuan itu berlangsung pada tanggal 12 Rabi'ul Alwal tahun 53 sebelum Hijriyah. Tepatnya pada tanggal 20 April 571 M. Pada saat pasukan gajah mendekati Ka'bah, tiba-tiba datanglah ribuan burung Ababil yang bembawa batu kerikil yang menyala. Batu kerikil itu kemudian dijatuhkan tepat pada pasukan gajah, sehinggah pasukan gajah menjadi hancur. Dengan adanya peristiwa yang tidak diduga, raja Abrahah dan pasukanya mengalami kekalahan tanpa sedikitpun menyentuh kota Makkah.


Kelahiran Nabi Muhammad SAW


Nabi Muahammad SAW lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabi'ul Awal 571M bertepatan dengan Tahun Gajah. Maksud dari tahun Gajah adalah karena pada saat itu terjadi penyerangan pasukan gajah di kota Makkah. Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang ibu yang bernama Aminah. Nabi Muhammad SAW lahir dengan keadaan yatim, sehingga  ayah beliau bermana Abdullah sudah wafat saat janin Nabi Muhammad berumur 2 bulan. Beliau SAW merupakan keturunan suku Quraisy dari kalangan bani Hasyaim yang paling terhormat dari suku-suku lainyan.

Muhammad Kecil


Setelah kelahiran Muhammad kecil, ibunya yang bernama Aminah membawanya kepada kakeknya. Kakek yang bernama Abdul Muthalib merasa sangat senang karena cucunya telah lahir dengan selamat. Abdul Muthalib dengan kegembiraanya itu, membawa cucunya ke Ka'bah untuk memberitakan kebahagiaanya kepada penduduk Makkah dan memberi nama cucunya itu dengan sebutan Muhammad. Kemudian masuk ke dalam Ka'bah untuk berdoa kepada sang Pencipta. Harapan seorang kakek kepada cucunya agar kelak menjadi orang yang besar dan memiliki akhlaq yang terpuji.

Setelah sekian lama berada di kota Makkah, tiba saatnya Muhammad kecil harus meninggalkan kota kelahiranya. Hal ini disebabkan adat istiadat penduduk kota yang telah berlaku pada saat itu. Adat itu mengharuskan Muhamaad kecil diasuh oleh keluarga dari pedesaan yang masih menjaga tradisi asli bangsa Arab, baik dari akhlaqnya maupun tata cara berbicara.

Halimatus Sa'diyah adalah nama seorang perempuan yang menyusui Muhammad kecil. Dia adalah wanita pedesaan dari keturunan bani As'ad. Selama beberapa tahun Halimatus Sa'diyah mengasuh dan menyusui Muhammad kecil. Suasana pedesaan yang masih menjaga tradisi Arab dengan baik dan sepi dari hiruk pikuk perkotaan merupakan tempat yang tepat untuk pertumbuhan Muhammad kecil. Baik dari kepribadian beliau juga memperngaruhi fisik Beliau. Sehingga menjadi sosok yang tangguh dan mempunyai akhlaq yang mulia. Setelah Beliau berumur lima tahun, tiba saatnya Muhammad kecil kembali ke kota Makkah.

Pada usia 6 tahun Muhammad kecil diajak ibunya ke kota Yatsrib (sekarang menjadi kota Madinah) untuk berziarah ke makam ayahnya. Akan tetapi di tengah perjalanan pulang ibunya jatuh sakit dan meninggal dunia. Tepatnya di desa Abwa' anrata kota Yatsrib dan kota Makkah. Sejak itulah Muhammad kecil menjadi yatim piatu.

Setelah wafatnya sang ibu tercinta Muhammad kecil di asuh oleh kakeknya Abdul Muthlib yang sangat menyayanginya. Akan tetapi saat Muhammad kecil berumur 8 tahun kakeknya meninggal dunia. Kemudian Muhammad kecil diasuh oleh pamanya yang bernama Abu Thalib yang kelak akan membela dan melindungi Nabi SAW dari kekejaman kaum kafir Quraisy. Pada usia yang ke-12 tahun Beliau SAW diajak pamanya untuk berdagang ke Negri Syam untuk pertama kalinya.  Ketika masuk di daerah Bushra, Muhammad yang menginjak usia remaja dan Pamanya bertemu dengan pendeta Buhairah. Pendeta itu memberitahukan kepada paman Nabi Muhammad SAW bahwa, kelak keponakanya itu akan menjadi pemimpin yang luar biasa.

Setalah sekian lama diasuh oleh pamanya, kini Muhammad kecil telah beranjak dewasa dan berumur 25 tahun. Pada saat itulah seorang wanita pedangang kaya yang bernama Siti Khodijah tertarik padanya. Dia tertarik pada Nabi Muhammad SAW karena kabar yang disampaikan oleh Maisyarah yang merupakan pembantunya. Kabar itu berisikan sifat jujur yang dimiliki Nabi Muhammad SAW ketika berdagang, sehingga barang-barang daganganya laku keras. Maisyarah mengetahui sifat Nabi SAW karena dia telah menemani Nabi Muahammad SAW saat berdagang. Sejak saat itulah Siti Khodijah semakin tertarik sehingga Siti Khodijah melamar Nabi Muhammad kerumah pamanya Abu Thalib. Lamaran itupun diterima, dan menikahlah Nabi SAW dan Siti Khodijah. Setelah sekian lama menikah dengan istri tercinta yaitu, Siti Khodijah Nabi Muhammad telah menginjak usia 40thn.


Peristiwa Diangkatnya Nabi Muhammad SAW Mejadi Rasul



Pada usia 40th Nabi Muhammad diangkat oleh Allah SWT menjadi Rasul untuk mengemban amanah menyebarkan Agama Islam. Gua Hirah, merupakan tempat yang sunyi jauh dari keramaian. Di gua inilah Nabi Muhammad bertemu dengan malaikat Jibril AS untuk meyampaikan wahyu pertama, yaitu surat Al-A'laq ayat 1-5. Sejak saat itulah Beliau SAW resmi menjadi Rosulullah yaitu, utusan Allah SWT yang mengemban amanah untuk menyebarkan Agama Islam.


Sejarah singkat Nabi Muhammad SAW
Gambar Gua Hira (Tempat Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama


Sebelum peristiwa itu terjadi, Nabi Muahammad SAW sering berhalwat (menyepi) di gua Hira yang bertempat di jabal Nur untuk memikirkan kehidupan penduduk Arab yang penuh dengan kejahiliyahan, hingga datanglah Malaikat Jibril AS. Dia (Jibril AS) berkata " iqrok (bacalah)", Nabi SAW menjawab "saya tidak bisa membaca" lalu Malaikat Jibril AS memeluknya hingga Nabi Muammad SAW merasa sesak dan Jiblril AS berkata " iqrok (bacalah)", namun Nabi Muhammad SWA tetap menjawab "saya tidak bisa membaca", dan untuk yang ketiga kalinya Malaikat Jibril memeluk Nabi SAW kembali dan berkata "bacalah", kemudian Nabi Muhammad bersedia untuk mengikuti apa yang dikatakan Malaikat Jibril AS yaitu, Q.S Al-'Alaq ayat 1-5.


Berdakwah di Makkah



Dalam perjalanan dakwah Beliau SAW, Alloh STW memberi petunjuk untuk berdakwah secara sembunyi-sembumyi atau rahasia. Dimualai dari keluarga terdekat Beliau SAW untuk memeluk Agama Islam. Selama kurang lebih 3 tahun Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya Beliau SAW menerima wahyu yang berupa petunjuk untuk berdakwah secara terang-terangan yaitu, Q.S Al-Hijr ayat 94.


فَٱصۡدَعۡ بِمَا تُؤۡمَرُ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡمُشۡرِكِينَ

Artinya: "Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik".

Sejak saat itulah Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan terang-terangan. Selama 13thn Nabi Muhammad berdakwah di Makkah, Namun belum memperoleh hasil yang gemlilang karena hambatan-hambatah yang dilancarkan kaum kafir Quraisy semakin gencar. Hingga turunlah wahyu untuk hijrah ke Madinah yaitu, Q.S Al-Anfal ayat 72 yang berbunyi:


إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَهَاجَرُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلَّذِينَ ءَاوَواْ وَّنَصَرُوٓاْ أُوْلَٰٓئِكَ بَعۡضُهُمۡ 

أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَلَمۡ يُهَاجِرُواْ مَا لَكُم مِّن وَلَٰيَتِهِم مِّن شَيۡءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُواْۚ وَإِنِ ٱسۡتَنصَرُوكُمۡ فِي 

ٱلدِّينِ فَعَلَيۡكُ ٱلنَّصۡرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوۡمِۢ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُم مِّيثَٰقٞوَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٞ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan".


Hijrah ke Madinah


Pada tahun 622M adalah tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya dari kota Makkah Ke Madinah. Namun, sebelum hijrahnya Nabi SAW terjadi peristiwa yang sangat menyedihkan bagi Nabi Muhammd SAW yaitu, meninggalanya istri tercinta (Siti Khodijah) dan pamanya Abu Thalib. Dengan wafatnya Siti Khodijah yang selama ini mendukung penuh dakwah Nabi Muhammad SAW dengan harta dan jiwa raganya, serta wafatnya Abu Thalib yang selalu membela dan memberi perlindungan terhadap Nabi Muhammad SAW dari kaum kafir Quraisy, sehingga penolakan atas dakwah Nabi SAW lebih digencarkan.Karena serangan kaum kafir Quraisy yang semakin gencar, sehingga baik Nabi Muhammad SAW dan kaum Muslimin semakin terdesak, maka hijarahlah Nabi SAW beserta pengikutnya ke Madinah.

Sesampainya di Kota Madinah, Nabi beserta pengikutnya mendapat sambutan yang baik dari penduduk Madinah. Maka terjadilah dua rombongan yaitu, kaum Muhajirin (kaum Mulsim yang hijarah dari Makkah kemadinah) dan Kaum Anshor (penduduk Kota Madinah yang telah meyambut baik kaum Muhajirin).


Perjuangan Rasulallah Muhammad SAW Ketika di Madinah



Setalah Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, langkah awal dalam berdakwah adalah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Kaum Anshor. Hal ini dilakukan Nabi Muhammad SAW untuk menjalin ikatan persaudaraan yang kuat antara kedua kaum tersebut. Setrategi ini berhasil dan berjalan dengan mulus. Setelah sekian banyak kaum muhajirin menjadi saudara kaum Anshor, langkah yang dilakukan Nabi SAW dalam berdakwah adalah membangun masjid Nabawi. Masjid ini yag kelak menjadi pusat dakwah sekaligus menjadi pusat kepemerintahan di Madinah.

Dengan kecerdasan serta akhlaq Nabi Muhammad SAW yang menjadi sauri tauladan bagi umat Islam, dan dengan dukungan dari berbagai aspek yang bersumber dari seluruh penduduk madinah, Islam menjadi berkembang dengan pesat. Di Kota Madinahlah Nabi Muhammad SAW meraih kegemilangan yang sangat luar biasa dalam menyebarkan Agama Islam. Bahkan Kota Makkah yang dulu penduduknya (kafir Quraisy) menolak Islam kini telah dikuasai dan banyak dari penduduk Makkah memeluk Agama Islam.


Peristiwa Wafatnya Rosulallah Muhammad SAW



Rosulalloh Muhammad SAW berdakwah di Kota Madinah kurang lebih selama 10 tahun. Hingga akhirnya peristiwa Fathul Makkah (pembebasan kota Makkah) terjadi. Pembebasan kota Makkah dari kaum kafir Quraisy agar dapat dikuasai kaum Muslim yang bertujuan untuk memberikan akses yang mudah untuk beribadah haji di Ka'bah. Dalam peristiwa fathul Makkah juga patung-patung berhala yang mengelilingi Ka'bah dihancurkan.

Setalah peristiwa Fathul Makkah. Pada suatu hari Rosululloh SAW melaksanakan haji wada'. Tiba-tiba ketika Rosululloh SAW sedang melaksanakan wukuf di Arafah, datanglah Malaikat Jibril AS menyampaikan wahyu yang terakhir Q.S Al-Maidah ayat 3:


ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِي مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٖ لِّإِثۡمٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٞ رَّحِيمٞ

Artinya: "Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Wahyu itu merupakan wahyu yang terakhir dari Allah SWT. Yang mengkhabarkan bahwa, Allah SWT telah menyempurnakan agama Islam dan Agama Islamlah yang diridhoi oleh Allah SWT. 

Setelah haji wada' usai, Rasulallah SAW beserta rombongan kaum muslimin kembali ke Madinah. Sesampainya di Madinah, Rasulallah SAW mengumpulkan para sahabat dan menyampaikan wahyu yang Beliau SAW terima pada saat wukuf di Arafah. Setelah mendengar ayat itu sebagian besar para sahabat merasa gembira karena agama yang mereka peluk kini telah disempurnakan. Namun berbeda dengan sebagian kecil para sahabat Nabi SAW.

Abu Bakar Ashidiq, merupakan salah satu sahabat yang merasa sangat sedih setelah mendengar ayat itu. Karena sahabat Abu Bakar dengan kecerdasanya mampu berfikir bahwah, jika Agama Islam telah disempurnakan, berarti ini adalah tanda-tanda bahwa tugas Nabi Muhammad SAW sebagai utusan telah usai dan kemungkinan besar akan segera menghadap Sang Pencipta.

Pada suatu hari Rasulullah SAW telah jatuh sakit higga tidak bisa mengimami sholat berjaah di Masjid Nabawi. Dengan pelantara salah satu sahabat Rasulullah SAW memberikan perintah kepada sahabat Abu Bakar untuk mengimami shalat. Ini merupakan tanda-tanda yang membuat para shahabat semakin khawatir. 

Sakit yang Beliau SAW rasakan pun semakin parah hingga pada akhirnya Nabi Muhammad SAW benghembuskan nafas terakhirnya pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 H.